Gothic-ism, Pandangan? Art? Culture? Atau Sekedar Style?


Ini sedikit review di label music, kebetulan saya sendiri suka aliran music ini. Walaupun bisa di bilang saya tidak punya aliran tetap dalam music, karena semua nada itu indah tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan pada posisi apa kita berada.

Banyak yang salah sangka tentang apa sebenarnya Gothicism itu sendiri, mungkin sebagian orang percaya akan mitos bahwa Gothic itu aliran music yang cenderung kekerasan, anti-krist dan menuju ke satansism.

….Free our minds and find a way. The world is in our hands, This is not the end….”
(Within Temptation)


Tapi mari kita buka pikiran kita untuk melihat lebih jauh apa sebenarnya Gothicism itu sendiri, dan bagaimana awal mula adanya aliran tersebut. Dari sejarahnya, kata gothic itu sendiri datang dari nama sebuah suku bernama Visigoth dari Jerman. Kaum Barbar yang bikin kerajaan Romawi kocar-kacir. Trus berkembang lagi jadi gaya arsitektural yang gelap dan gloomy ala Eropa Barat abad ke12 sampai ke abad 16. Gerakan awal dimulai dari sebuah Nightclub pada awal 1980-an di Inggris. Lalu berkembang dengan cara “nebeng” menjadi salah satu komponen punk rock. En’ dengan komunitas paling besar di California.

Definisi tentang gothic culture itu masih sangat luas dan belum bisa didefinisikan, karena belum ada peneliti yang benar-benar niat buat jadiin ini sebagai salah satu ilmu. Intinya sich begini, itu semua terserah masing-masing individu pengen ngartiin gothic bagaimana bentuknya. Yang pasti para gothic-ism mempunyai mentalitas yang termasuk unik.

Gw maunya sendiri tapi pengen dilihat orang. En’ gw paling demen klo orang-orang kaget ngeliat gw


Sikap yang unik itu antara lain terlihat dari:
1. musik yang unik, seni dan literatur,
2. penggunaan baju hitam berlebihan (dengan makeup pucat, potongan rambut yang ngga biasa, body piercing, alat-alat bondage, dll),
3. tergila-gila terhadap sejarah abad pertengahan, victorian atau edwardian,
4. penggunaan simbol salib Kristiani, jimat Mesir, bintang segi 6 ala Wiccani, bintang segi6 satanisme, dll. ( simbolik )



Sebenarnya para gothess (pecinta gothic) itu tidak seperti apa yang kita pikirkan, para gothess sebenarnya adalah orang yang anti-kekerasan, damai dan toleran. Para gothess banyak yang menulis kalau mereka mengalami depresi, desperate, keluarga yang disfungsional, masa kecil yang kelam, marah, kecewa, sedih dan benci. Percaya atau tidak, semuanya ini ditulis di dalam 640 web yang ada di dalam gothic web ring, dan isinya rata-rata sama. Kebanyakan gothess memang menyukai main game-game RPG (role-playing game), bukannya karena cupu atau memiliki fantasi yang berlebihan, tetapi dikarenakan adanya tantangan kreatif dan mengasah otak di dalamnya.



Akhir-akhir ini gothic selalu dikaitkan dengan agama dan kepercayaan? Hal itu dikarenakan artis yang selalu berdandan gothic yang dikenal dengan nama Marilyn Manson diangkat menjadi pendeta di gereja setan, oleh Anton Lavey. Walau hanya bersifat sepihak namun hal itu berakhir dengan adanya persekutuan yang sebenarnya. Ngga semua gothess pengikut gereja setan. Banyak gothess yang masih memegang kristianitas mereka, atheisme, agnoticism, new age, gnosticism, shamanisme, wicca, tradisi neopagan, dan kepercayaan-kepercayaan minoritas lainnya.

[Goth] is the ability to find the art where art seems to be lacking to find the light in the darkness and embrace it for all its worth..." (Jennifer Mason)


Musik-musik goth sendiri, oleh media selalu dikaitkan dengan topik-topik yang memprovokasi, serba satanisme, rasial, perang, kebencian terhadap golongan tertentu, dll. Rock To Folio


0 Comments for Gothic-ism, Pandangan? Art? Culture? Atau Sekedar Style?:

Posting Komentar

Spam is not Good for your Body :)

 
© Blogger Tutorial | Powered by Blogger | Valid X/HTML (Home Page)
Framework: Choen Design: Denny
Back To Top