Soto Kudus


Soto, merupakan makanan khas kota Kudus. Walau banyak kita jumpai soto lain seperti soto surabaya, soto ayam semarang, dll namun bagi saya yang paling lezat tetap saja soto Kudus. Di Kudus terdapat sebuah warung makan yang cukup terkenal untuk sotonya adalah warung makan soto Pak Denuh.

Soto Pak Denuh berada di Jl. AKBP Agil Kusumadya dan telah membuka cabang di Taman Bojana Kios No. 55, 56, 57 dan juga di Terminal Bus Kudus No. 6. Jadi kita tidak perlu repot-repot kalau sedang berwisata kekudus untuk mencari soto kudus.



Awal mula usaha Pak Denuh dimulai dari berdagang soto keliling. Karena keuletan dan kegigihannyalah akhirnya beliau dapat membuka kios di Terminal Bus. Dahulunya soto ini terkenal dengan Pak Denuh terminal No. 6. Karena kondisi terminal yang tidak memungkinkan dan bahkan kerap kali dilanda banjir, maka soto Pak Denuh pindah ke AKBP. Agil Kusumadya. Dari sinilah akhirnya dapat membuka cabang lagi di Bojana yang merupakan ruko di pusat kota Kudus ini.

Menurut Agap salah seorang cucu langsung dari Pak Denuh ini dan yang meneruskan mengelola usaha ini sejak tahun 2000, beliau mengaku kesulitan berkembang karena kurangnya investasi. Selain itu, beliau juga kesulitan mencari regenerasi untuk meneruskan usaha keluarga ini.
“ini yang bingung, setelah saya ini siapa?” keluhnya.

Soto Pak Denuh memiliki rasa yang khas dan berbeda dari soto-soto lainnya. Dengan mengandalkan keaslian resep tradisional dan sedikit rahasia keluarga, soto ini akan terasa sangat nikmat jika disajikan dalam kondisi panas. Bumbu-bumbu dan cita rasa pada soto ini sangat terasa. Racikan yang menggunakan bawang putih yang menambahkan aroma bumbu akan terasa sedap.

Soto Pak Denuh selain menyajikan soto ayam asli Kudus juga pindang ayam. Dengan andalan utamanya soto ayam, usaha ini sekarang telah banyak dikenal masyarakat. Para pejabat dan bahkan selebriti juga kerap datang ke tempat ini. Warung makan yang cukup terkenal ini mengaku tidak berani mengabadikan foto-foto orang terkenal yang berkunjung. Mereka takut akan tuntutan di belakang nanti.
“saya takut. Ya kalau orangnya berkenan, kalau tidak? saya takut kena komplain. Loh kok itu foto saya buat promosi, gimana?” Jelas generasi ke-2 dari Pak Denuh ini.

Warung soto Pak Denuh ini buka dari pukul 7 pagi hingga pukul 10 malam. Pada hari liburpun warung soto ini juga tetap buka. Untuk menjaga stamina karyawannya, pemilik soto Pak Denuh ini membagi jam kerja untuk karyawan-karyawatinya.

Selain cita rasa yang memuaskan, pelayanan tempat makan ini juga sangat bersahabat. Dengan ramahnya pegawai tempat makan ini menyajikan permintaan-permintaan pelanggannya. Bahkan saat mengantar pulang pemiliki tempat ini pun selalu tersenyum.

“Ya, selamat jalan. Hati-hati.” dengan tersenyum beliau mengantar para pelanggan.

1 Comments:

andy write.. 13 Juli, 2009 Delete

tepat disebelah soto pak denuh yang di jl. AKBP Agil Kusumadya disitu warung rawon dan pecel blitar bro.... silakan mampir...

Posting Komentar

Spam is not Good for your Body :)

 
© Blogger Tutorial | Powered by Blogger | Valid X/HTML (Home Page)
Framework: Choen Design: Denny
Back To Top