Beberapa hari aku bermain ke Semarang, hanya sekedar menyegarkan pikiran karena terlalu suntuk berada di Kudus. Ternyata semua tidak seperti apa yang aku pikirkan, di Semarang aku hanya seperti orang yang tak berguna mondar-mandir tanpa jelas arah tujuannya. Waktu berlalu di Semarang hanya aku gunakan untuk belajar lebih apa yang bisa aku pelajari, setidaknya di Semarang ada teman yang mau memberikan akses gratis. Sekilas nampak gratis, namun ada timbal balik yang harus aku berikan dengan membantu dia untuk memperbaiki beberapa komputernya yang rusak.
Dirumah mama sudah telpon beberapa kali karena aku tidak segera menyelesaikan tugasku untuk meminta transkrip nilai kuliahku di Udinus. Begitulah, mulai minggu depan aku sudah mulai berkuliah di Kudus lagi tepatnya di UMK ( Universitas Muria Kudus ). Semoga kebodohanku yang tidak mementingkan pendidikan tidak terulang lagi.
Untuk menyelesaikan urusan kampus terpaksa aku harus di Semarang lebih lama, karena dosen yang satu ini seperti orang penting ( susah carinya ). Padahal uang saku untuk bekal di sini sudah habis, apa yang harus aku lakukan? bertanya-tanya dalam hati, apakah aku harus merepotkan wanita yang selama ini selalu aku sayangi. Sedangkan dia sendiri kondisi keuangannya sedang morat-marit. Satu-satunya jalan aku harus mencari uang sendiri untuk bisa makan dan hidup di Semarang, dulu aku pernah seperti ini di kota yang sama dan tentunya sekarang pun aku pasti bisa. "I will survive" itu kata-kata yang selalu aku tanamkan dalam hatiku untuk bisa bertahan dalam hidup yang keras ini.
Siang malam aku mencoba untuk memperoleh uang ( dengan halal ) untuk aku makan di hari itu juga. Beberapa teman yang banyak membantu, aku sungguh berterima kasih "I'll remember that guys" Ayam Goreng Kremes adalah tempatku makan, karena disitu aku bisa kasbon. Terima kasih juga buat Visitonet Owner yang memberi aku tempat untuk berteduh dan sedikit modal hidup, disitu pulalah aku menimba ilmu. Dari beberapa hal tersebut aku sedikit lebih mengerti apa arti sebuah teman dan pentingnya pertemanan. Dimana kita menjunjung tinggi keloyalan dalam berteman, pasti suatu saat akan berguna untuk kita.
Rencana hari sabtu aku akan kembali ke kudus untuk mempersiapkan kuliah baruku di universitas yang baru juga. Harus meninggalkan Semarang memang bukan hal yang mudah bagiku, berbagai macam suka duka aku alami di kota atlas ini. Berbagai macam pengalaman dari yang pahit sampai yang kemanisan aku lewati di kota yang identik dengan banjir ini.
Sekarang yang terpenting bagiku bagaimana aku bisa bertahan 3 hari ini, setidak-tidaknya aku bisa mendapat makanan.
I will survive.. I will..
0 Comments for Survive in Semarang:
Posting Komentar
Spam is not Good for your Body :)