Eksploitasi Anak


Eksploitasi Anak. Mungkin agak ketinggalan jika saya membahas hal ini, namun permasalahan ini masih tetap abadi di tanah air kita. Kekurang tegasan pemerintah dan pihak berwenang dalam memberikan sanksi pada orang tua yang secara nyata. Selain itu penyuluhan-penyuluhan hanya di berikan di daerah perkotaan saja, padahal sebenarnya mereka semua berasal dari daerah desa yang mengadu nasib di kota.

Di Indonesia sendiri penyalahgunaan anak sebagai bahan mencari keuntungan pribadi sudah banyak contohnya. Dalam kampanye politik pun anak-anak sengaja di ikut sertakan dalam proses berbahaya yang mereka belum tahu apa artinya. Jual beli bayi dan perdagangan anak di bawah umur pun marak terjadi sehingga membuat beberapa kalangan masyarakat yang perduli akan kesejahteraan anak mempermasalahkan hal itu. Namun pemerintah yang mempunyai hak dan kewajiban mengenai masalah itu dirasa kurang mumpuni dalam menyikapi dan menyelesaikan hal itu, minimal ada usaha lah.

eksploitasi anak
Kasus aneh yang terjadi pada salah satu model Indonesia yang di nikahi oleh Pangeran Kerajaan asing. Bagi saya termasuk eksploitasi anak, kenapa tidak dia menikah di umur 15 tahun. Jelas sekali bahwa itu merupakan penyalahgunaan anak untuk mendapatkan keuntungan pribadi, ya setidaknya itu didalam pikiran saya. Banyak juga kasus perseteruan orang tua yang tentunya tidak baik jika di ekspose ke media karena itu akan berpengaruh buruk pada lingkungan anak-anaknya. Peran media memang sangat membantu dalam dunia informasi dan berita, sehingga kita tetap up to date untuk informasi. Namun di sisi lain media masa juga harus bisa memilah mana yang pantas dan tidak pantas untuk di pertontonkan di muka umum, bukan hanya untuk meraih sensasi saja. ( setidaknya berita perceraian lebih trend dari pada berita pembunuhan )

Di televisi atau surat kabar sering kita dengar ada kasus penculikan anak dan kemudian di jual di luar negeri. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian khusus bagi para orangtua yang mempunyai anak masih di bawah umur agar lebih berhati-hati. Kebanyakan dari korban penculikan itu terjadi karena kelalaian orangtua itu sendiri, mereka terlalu asik dengan kesibukan masing-masing sehingga perhatian kepada sang anak menjadi kurang. Tentunya kita tidak mau jika anak kita dijual dan di jadikan budak di negara asing.

Kembali ke eksploitasi anak, beberapa waktu lalu saat saya keluar kos-kosan tempat tinggal saya di semarang. Ada seorang anak kecil sekitar 6 tahun menghampiri saya dan dengan lancar dia meminta uang kepada saya, jujur ingin rasanya memberi anak itu sedikit rejeki saya hitung-hitung beramal. Namun kesadaran saya kemudian bertanya, "mana ibu kamu nak?" dan dengan polosnya dia menjawab "itu lagi menunggu di lengkong" ( gang ). Saya pun pura-pura melihat kearah gang dan ternyata benar disana ada seorang wanita berumur sekitar 30 tahunan sedang mengawasi gerak-gerik kami. Karena iba saya pun akhirnya memberi anak kecil itu uang 5000 dan saya berpesan "Ini uang buat kamu, bukan untuk ibu kamu". Lalu dia berlalu pergi dari hadapan saya dan berjalan menuju arah ibunya. Dalam hati saya berteriak "Begitukah wajah ibu-ibu Indonesia sekarang ini, bagaimana negara ini bisa maju?" sungguh pertanyaan besar yang mungkin anda juga tidak tahu jawabnya.

Belum lagi sampai ketempat tujuan di perempatan jalan traffic light saya melihat ibu-ibu yang menggendong anaknya yang masih balita, panas terik matahari menyengat membuat saya berfikir "tega sekali ibu itu kepada anaknya, anak kandungnya". Di sekitarnya banyak juga berlarian anak-anak kecil meminta-minta uang receh kepada para pengguna jalan yang kebetulan terjebak lampu merah. Aku hanya bisa mendoakan semoga mereka kelak akan menjadi lebih berguna dari sekedar orang yang meminta-minta di pinggir jalan dan perempatan.

Masa depan mereka yang masih panjang akankah terhenti begitu saja dengan adanya orangtua yang tidak bertanggung jawab. Sedih rasanya teringat perjuangan orang tua saya, almarhum papa yang walau sakit tetap bekerja demi saya dan adik serta menghidupi keluarga. Tidak bisakah mereka seperti orangtua saya, sekilas pertanyaan itu datang menghampiri saya. Kembali lagi ke Individu masing-masing untuk berusaha, nasib ada ditangan mereka asal mau berusaha tentu Tuhan tidak akan tinggal diam.
Takdir tidak bisa di rubah, tapi nasib ada ditangan kita.


3 Comments for Eksploitasi Anak:

Seno Rasca write.. 14 Mei, 2009 Delete

jadi sedih ya... tapi itulah kehidupan, ada yg kaya & ada yg kurang mampu. Yg penting kita positif thinking & tetap tdk lupa beramal.
by de way, link blogku ga keliatan ya...?

resty write.. 15 Mei, 2009 Delete

mmph.. semua kembali pada lingkungan dan keluarganya.. anak kok dibuat imbal balik..
bukan kah tiap orang tua memang harus mendidik anak mereka sehingga pertanggung jawaban mereka nanti di akhirat lebih mudah.. :X

Anonim write.. 05 Maret, 2010 Delete

yon
itulah sebenarnya yang harus segera dibenahi pemerintah, kita tidak bisa hanya menyalahkan para ibu karena mereka juga pasti punya rasa cinta terhadap anak-anaknya hanya keadaanlah yang membuat mereka harus melakukan hal itu, mudah2an melihat hal ini pemerintah terketuk hatinya agar tidak hanya selalu rajin membuat aturan tapi mengawasi aturan itu agar tidak ada lagi anak bangsa yang di sia-siakan

Posting Komentar

Spam is not Good for your Body :)

 
© Blogger Tutorial | Powered by Blogger | Valid X/HTML (Home Page)
Framework: Choen Design: Denny
Back To Top