Hari Pendidikan 2 Mei | OBLO™

Hari Pendidikan 2 Mei. Mungkin saya sendiri bukan merupakan orang yang perduli tentang pendidikan, khususnya bagi pribadi saya sendiri. Buktinya sampai sekarang sudah 4 tahun lulus SMU tapi belum juga di wisuda untuk gelar S1 yang di dambakan orang tua, bahkan terhitung sejak lulus saya sudah pindah universitas 2 kali. Semoga ini yang terakhir kalinya dan saya dapat menyelesaikan kuliah sehingga mendapat gelar S.Kom seperti teman-teman lainnya.

Kembali ke topik Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 mei ini saya teringat pada saat SMU, waktu itu saya bersekolah di SMU N 1 Kudus dan ikut ekstrakulikuler Paskibra. Pada tanggal 2 mei biasanya di adakan upacara bendera menyambut hari pendidikan di alun-alun kota Kudus dan kami para anggota paskibra selalu di ikut sertakan, entah sebagai petugas maupun peserta. Hari ini 1 mei saya melewati daerah simpang tujuh dan melihat gladi bersih untuk pelaksanaan upacara menyambut hari pendidikan.


Di balik itu saya menyimpan kepedihan mendalam tentang pendidikan di Indonesia, mahalnya biaya pendidikan dan kurangnya fasilitas serta dorongan dari pihak yang terkait membuat terpuruknya moral pendidikan di Indonesia. 3 hari yang lalu saya menggantikan mama untuk tugas menjadi pemantau Ujian Nasional SMP di salah satu sekolah swasta favorit di kota Kudus. Disana terlihat kurang siapnya murid dalam menghadapi soal-soal yang di sediakan oleh pemerintah, entah karena individunya yang memang kurang pintar atau kurangnya peran pendidik sebagai acuan dalam belajar mengajar di sekolah. Banyak sekali terjadi saling contek dan bahkan saya menemukan beberapa murid membawa catatan kecil, namun rasa iba mencegah saya untuk melaporkan hal tersebut. Bayangkan jika nama mereka di coret dari daftar peserta Ujian, tentunya mereka akan gagal dan mengulan di tahun berikutnya.

Lepas dari kurangnya pendidikan tersebut, saya berterima kasih kepada para bapak ibu guru yang tanpa pamrih memberikan pengetahuan mereka kepada anak didiknya. Rasa letih dan lelah ketika mengajar seolah mereka kesampingkan demi memberikan pelajaran kepada murid-muridnya yang mungkin tidak mendengarkan mereka.

Terima kasih Bapak Ibu guru, engkau memang seorang pahlawan "Pahlawan tanpa tanda jasa".

Beberapa waktu yang lalu di gembor-gemborkan sekolah gratis untuk SD dan SMP, yah sedikit berita gembira di balik kegelisahan para orang tua menghadapi besarnya biaya pendidikan ketika memasuki perguruan tinggi. Akankah sekolah gratis bisa menjamin akan jalannya pendidikan yang baik dalam sekolah tersebut, kita tunggu saja pemerintah merealisasikannya. Saya berharap dan semua pun berharap akan adanya keperdulian pemerintah akan rendahnya tingkat pendidikan untuk masyarakat umum dan rakyat menengah kebawah khususnya.