
Sedari pagi mereka menunggu dag dig dug untuk hasil sekolah mereka selama tiga tahun, untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mengingat standard nilai yang ditentukan cukup tinggi di banding pada saat saya mengalami hal yang sama, tentunya akan membuat rasa penasaran yang lebih tinggi dari yang saya alami dahulu. Sempat mampir ke SMU N 1 Kudus sekedar melihat hasil pengumuman kelulusan di SMU tempat saya belajar dulu, dari raut wajah para pengajar dan beberapa siswa kelas tiga terlihat keceriaan yang menandakan bahwa rekor untuk lulus 100% masih bisa di pertahankan. SMU N 1 Kudus merupakan SMU terfavorit di kota Kudus dengan banyak melahirkan prestasi dan lulusan yang sudah sukses, selain itu sekolah yang terletak di Jl. Pramuka itu selalu meraih nilai kelulusan 100%.
Kembali ke judul Wajah Anak Muda Indonesia setelah kelulusan mereka. Saya sedikit kecewa melihat mereka bisa berhura-hura mengetahui bahwa diri mereka lulus, namun tentunya mereka belum mengetahui berapa nilai untuk ujian itu. Jalan kedepan masih panjang dan itu hanya sedikit kesuksesan yang tentunya belum pantas untuk di rayakan sampai melakukan beberapa tindakan yang tentunya tidak layak dilakukan oleh seorang pelajar. Mencorat-coret baju, tembok, jalan dan bahkan mencoreng-moreng wajah dan rambut bukan merupakan tingkah laku yang pantas dilakukan oleh seseorang yang terpelajar. Bahkan yang paling membuat saya sedih adalah cara penggambaran ekspresi kegembiraan mereka dilakukan dengan cara yang mengganggu ketertiban berlalulintas dan mengganggu pengguna jalan raya.
Pihak kepolisian sendiri sudah membaca gerak gerik liar menjelang kelulusan tingkat SMU ini dan menyiagakan pasukannya di beberapa tempat rawan untuk menjaga ketentraman masyarakat. Namun sekali lagi melawan jumlah massa yang banyak malah akhirnya menjadikan keributan, dengan terpaksa merekapun hanya bisa mengamankan dari jarak jauh. Ada sedikit foto aksi pelajar yang tengah berpesta setelah mengetahui kelulusan mereka itu, bahkan beberapa dari mereka saya lihat membawa minuman keras.

Beberapa orang yang menyaksikan hal itu hanya menggeleng-gelengkan kepala sejenak seperti heran akan tingkah laku yang tidak selayaknya dilakukan seorang pelajar. Saya juga hanya bisa menghela nafas karena terus terang aktivitas mereka yang bising tersebut membuat saya jengah dan malas untuk menulis, akhirnya hanya bisa berfoto-foto bersama mereka di GOR Kudus. Berencana menggunakan fasilitas Hotspot Gratis di Gor Kudus malah berakhir dengan kebisingan dari sorak sorai para pelajar, padahal waktu menunjukan saatnya melaksanakan ibadah sholat maghrib. Hal itu berlangsung silih berganti sampai malam, otak serasa kosong tanpa ide didalam kebisingan itu. Iseng-iseng sambil memperhatikan beberapa kontes seperti Kontes SEO Aristia Wida Rukmi dan Belajar SEO para pemula serta undian berhadiah netbook dari alnect computer menunggu sampai batrai netbook habis.
Jam 20.30 WIB perjalanan pulang kerumah, sepanjang perjalanan juga masih terdapat beberapa pelajar dipinggir jalan merayakan kelulusan mereka. Kisah ironis dibalik perjuangan mereka selama 3 tahun untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
4 Comments for Wajah Anak Muda Indonesia:
aku biyen gak coret-coretan klambi...
biyen ndik sekolah SMUku disediakan kain putih untuk dicoret-coret...
waduuhh... aku masih belom pernah gitu... masih SMP... gak wani...
wuaw.. ga nyangka aq... ckckc
ckckckckc, gak nyangka
Posting Komentar
Spam is not Good for your Body :)